Apa Itu Pemasaran?

Apa itu pemasaran?

Banyak yang menganggap pemasaran itu jualan. Yang sebenarnya, jualan hanyalah bagian dari pemasaran. Dari sini saja masih banyak yang salah faham.

Mengapa penting memahami apa itu pemasaran?

Karena pemasaran adalah bagian penting dari bisnis. Seperti dijelaskan Peter F. Drucker, bisnis itu hanya terdiri dari 2 fungsi: pemasaran dan inovasi.

“Business has only two basic functions – marketing and innovation.”

— Peter F. Drucker

Anda tidak akan bisa atau akan salah menjalankan pemasaran jika apa itu pemasaran atau definisi pemasaran saja masih salah. Maka bisnis tidak akan berjalan, jika pemasarannya masih salah.

Sebagai contoh, jika definisi Anda pemasaran itu jualan, maka Anda hanya akan jualan. Padahal bukan itu.

Apa Itu Pemasaran

Definisi Pemasaran

Setiap ahli pemasaran akan mendefinisikannya. Sehingga akan banyak definisi yang malah membuat kita bingung, he he. Untuk mudahnya kita ambil definisi dari Wikipedia saja, yang biasanya rangkuman dari berbagai sumber:

Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.

Wikipedia

Kalau menurut saya, sederhananya adalah semua aktivitas yang akan menjadikan produk kita laris. Bukan hanya jualan, ada strategi, ada branding, ada service, dan sebagainya. Semuanya dilakukan dengan cara-cara tertentu agar produk kita laris.

Misalnya tentang branding. Kita sendiri sadar, kita lebih memilih produk branded (jika mampu). Lebih bisa dipercaya dibanding brand yang kurang dikenal atau bahkan tanpa brand. Jelas membangun brand akan meningkatkan penjualan. Branding adalah bagian dari pemasaran.

Penjualan lebih kepada komunikasi. Bagaimana mengkomunikasikan produk kita sehingga orang tertarik. Bahkan penjualan bisa saja kurang atau tidak diperlukan jika brand sudah OK. Banyak kasus, orang tidak perlu penjelasan lagi untuk membeli produk dengan brand tertentu.

Lalu pemasaran itu apa saja selain branding dan jualan? Ini disebut dengan elemen pemasaran.

Model Pemasaran Yang Terus Berubah

Untuk membahas elemen pemasaran, kita perlu memahami model pemasaran yang kita gunakan. Dulu, mungkin kita mengenal salah satu model pemasaran yang disebut bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi product, price, place, promotion (4p).

Artinya bagaimana caranya agar produk kita laris dengan mengatur produk, harga, tempat, dan promosi yang tepat.

Kemudian ada model yang dikenalkan oleh Hermawan Kertajaya yang meliputi 9 elemen pemasaran, yaitu:

  • strategy
    • segmentation,
    • targeting,
    • positioning,
  • tactic
    • differentiation
    • selling
    • marketing mix
  • value
    • brand
    • service
    • process

Jelas ada perubahan, jika sebelumnya orang hanya fokus pada 4P, tetapi karena perubahan zaman, berubah menjadi 9 elemen diatas dan 4P hanya bagian dari model pemasaran baru tersebut.

Nanti kita akan bahas bagaimana menerapkan 9 elemen ini untuk meningkatkan penjualan sekeligus menjelas model pemasaran new wave marketing.

Dan, setelah pengaruh dunia digital semakin kuat, tahun 2010 muncullah model pemasaran yang disebut new wave marketing. Ini sebenarnya pengembangan dari model 9 elemen yang disesuaikan dengan zaman digital, yang disebut 12 C of New Wave Marketing.

Perubahannya bisa dilihat pada tabel dibawah ini:

Legacy MarketingNew Wave Marketing
SegmentationCommunalization / Communitization
TargetingConfirming
PositioningClarifying
DifferentiationCoding
Marketing MixCrowd Combo
– Product– Co Creation
– Price– Currency
– Place– Communalactivation
– Promotion– Conversation
SellingCommercialization
BrandCharacter
ServiceCaring
ProcessCollaboration

Elemen-elemen New Wave Marketing

New Wave Strategy

OK kita bahas strategi pemasaran di pemasaran gelombang baru.

Jika model dulu (legacy) dimulai dengan segmentation (membagi pasar), di era baru kita tidak membagi pasar. Tetapi bagaimana terbentuknya komunitas (Communitization). Perusahaan atau pebisnis bisa menidentifikasikan atau menginisiasi terbentuknya komunitas tersebut.

Pada model pemasaran legacy, setelah segmentation dilakukan targeting (membidik target). Di new wave marketing ada yang namanya confirming, yaitu mengkonfirmasi komunitas yang akan dimasuki. Kriteria utamanya adalah ada relevansi antara komunitas dan perusahaan/produk.

Dan positioning menjadi Clarifying, yaitu memperjelas persona dan karakter perusahaan kepada komunitas. Bedanya dengan positioning, clarifying dilakukan dengan fakta dan secara terus-menerus. Clarifying meliputi persepsi dan brand produk kita.

Prakteknya kita bisa membuat komunitas dengan berbagai platform yang ada. Bisa dengan group di social media, group di aplikasi chat, forum, dan sebagainya.

Inti dari strategi adalah bagaimana produk kita memposisikan diri atau mencocokan diri dengan pasar. Intinya, produk kita dipersepsikan menjadi paling tempat dan paling cocok bagi pasar.

New Wave Tactic

Taktik yang pertama di legacy marketing adalah differentiation atau membedakan diri. Di new wave marketing, lebih dalam lagi sehingga di sebuat coding, yaitu berbeda sampai ke akar atau DNA produk, sederhananya produk yang superpersonal.

Pembahasan marketing mix yaitu pertama adalah produk. Di new wave marketing, disebut co-creation. Artinya produk tidak dibuat hanya oleh perusahaan, tetapi bersama-sama dengan pelanggan. Misalnya berkaitan ide dan kebutuhan bisa dikembangkan komunitas.

Tentu kalau pembuatannya oleh perusahaan. Namun bukan hanya perusahaan yang menentukan atau merancang produk tersebut.

Sementara price berubah menjadi Currency. Dimana harga produk dari co-creation yang fleksibel, bukan suatu harga yang tetap tergantung berbagai faktor. Pelanggan juga memiliki kekuatan untuk menentukan seberapa besar nilai yang harus dibayarnya untuk sebuah co-creation

Kemudian place berubah menjadi communal activation, yaitu mengaktifkan sebuah komunitas lewat para pemimpin atau aktivis komunitas itu. Orang-orang tersebut adalah orang yang mampu memasarkan co-creation kepada para anggota komunitas lainnya.

Sama dengan logikanya dengan place (tempat). Semakin banyak komunitas yang aktif, sama dengan membuka cabang atau mendistribusikan produk lebih luas.

Dan promosi di new wave marketing lebih kepada conversation atau percakapan. Bukan lagi satu arah tetapi dua arah.

Kemudian selling berubah menjadi commercialization, yaitu penjualan yang bersifat dua arah, terjadi pertukaran value antara perusahaan dan pelanggan. Perusahaan harus berupaya melakukan engagement dengan pelanggan sebagai pihak yang setara. Usahakan terjadi relasi jangka panjang yang berkesinambungan.

Value di New Wave Marketing

Di legacy marketing, value itu dibentuk oleh brand, service, dan process.

Di new wave marketing, brand menjadi character. Walaupun kemasannya berganti-ganti, tetapi merek tetap bisa dikenali lewat character karena mengandung DNA yang khas yang melibatkan pelanggan untuk membangun karakternya.

Kemudian service menjadi caring (peduli). Memberikan lebih dari sekedar service, memperhatikan pelanggan sepenuh hati.

Dan process menjadi collaboration. Berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk memberikan value kepada pelanggan sehingga lebih kompetitif. Bukan kepemilikan terhadap sumber daya, tetapi akses terhadap sumber daya

Penerapan Pemasaran Dalam Bisnis Online

Tidak Harus Sempurna, Tapi Semaksimal Mungkin

Tiga model pemasaran diatas bisa dikatakan hanya contoh. Sebenarnya bisa banyak sekali. Dan model bisa berkembang dan bisa berubah. Salah satu faktor perubahan itu perkembangan teknologi.

Untuk bisnis online kecil-kecilan, apa perlu menerapkan model pemasaran yang “sepertinya” rumit?

Pertama: rumit tidaknya tergantung dari perspektif kita. Yang kedua, justru new wave marketing memberikan peluang yang lebih besar bagi pengusaha kecil.

Saya punya prinsip, dalam bisnis itu yang “harus” itu cuma satu, yaitu tidak melanggar aturan agama. Yang lainnya tidak ada yang harus, yaitu ada adalah konsekuensi, baik positif maupun negatif.

Sebagai contoh, apakah branding itu harus dilakukan? Tidak ada yang mengharuskan, namun kita faham dengan manfaat (konsekuensi positif) jika dilakukan dan kerugiannya (konsekuensi negatif) jika tidak.

Manfaat kita memiliki brand yang kuat, kita tidak perlu susah-susah menjual. Orang sudah percaya dengan brand, tanpa banyak tanya, langsung beli. Berbeda jika brand kita tidak kuat, orang pasti mempertanyakan dan kita harus meyakinkan mereka (menjual).

Dan di model new wave marketing, brand itu disebut character, artinya merk kita harus punya karakter yang menarik, punya karisma, dan lainnya yang membuat orang (pasar) percaya dengan nilai (value) produk kita.

Tentu saja semakin lengkap kita menerapkan model pemasaran diatas akan semakin bagus. Jika tidak, maka lakukan saja semaksimal mungkin.

Misalnya untuk pebisnis reseller, dropshipper, network marketing, dan pebisnis online yang kecil yang masih keterbatasan berkaitan produk, maka kita bisa fokus ke elemen lainnya.

Yang lebih penting pada penerapan ini dimulai dari mindset. Setelah mindset marketing sudah ada di kepala kita, maka setahap demi setahap kita akan menerapkannya dalam praktek.

Dan sekali lagi, tidak ada keharusan menerapkan semuanya, tetapi setelah membaca artikel ini Anda menjadi punya wawasan apa itu marketing. Cara berpikir Anda juga akan berubah sesuai dengan model marketing yang Anda fahami.

Tidak sedikit, orang yang masih berpikir marketing itu jualan. Atau yang lebih meningkan dengan memahami model marketing mix, padahal masih ada model lain yang lebih mutakhir yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Contoh Penerapan Yang Sederhana

  1. Komunitas. Menginisiasi atau mengidentifikasi komunitas yang memiliki nilai dan interest yang relevan dengan perusahaan atau bisnis Anda. Misalnya dengan mencari atau membentuk:
    • Group/Halaman Facebook
    • Group Telegram/WA
    • Email List
    • Forum
  2. Konten. Lakukan pemberikan fakta, cerita, atau komunikasi lainnya untuk memperjelas persona dan karakter, membangun persepsi terhadap produk dan brand Anda serta mempertajam perbedaan produk Anda.
    • Kirimkan konten yang bisa diakses di komunitas Anda
    • Bisa berupa tulisan, gambar, atau video.
    • Bisa di blog, channel youtube, group, dan platform lainya
  3. Komunikasi. Usahakan muncul komunikasi dua arah, untuk
    • Pengembangan produk, cari tahu kebutuhan, saran, ide dari pelanggan.
    • Pembicaraan kebutuhan yang ujungnya penjualan (konsultatif).
    • Picu dengan pertanyaan-pertanyaan di komunitas.
  4. Aktivasi. Cari cara-cara agar mengaktifkan komunitas-komunitas, targetnya munculnya aktivis-aktivis di komunitas tersebut yang ikut mengembangkan komunitas dan produk (co-creation).
    • Siapa aktivis di komunitas Anda
    • Lakukan pendekatan pribadi agar mereka lebih aktif
  5. Berkarakter. Bangun karakter produk yang melibatkan pelanggan.
    • Komunikasikan dengan konten
    • Dorong pelanggan untuk berbagi cerita pengalaman (experiences) tentang produk.
  6. Perhatian. Berikan perhatian dan tunjukan kepedulian terhadap pelanggan.
    • Sigap terhadapan kebutuhan dan keluhan pelanggan.
    • Jawab jika ada pertanyaan
  7. Kolaborasi. Cari berbagai pihak untuk berkolaborasi agar bisa memberikan nilai sebesar mungkin ke palanggan Anda. Misalnya dengan bertambahnya:
    • Produk (co-creation) yang merupakan solusi tambahan bagi pelanggan.
    • Konten-konten yang memberikan value bagi komunitas

Selanjutnya akan dibahas secara spesifik penerapannya sesuai dengan platform yang kita gunakan. Misalnya email marketing, blogging marketing, SEO, dan sebagainya, di artikel lainnya.

Kesimpulan Apa Itu Pemasaran

Terlepas apa pun modelnya, inti dari pemasaran adalah berbagai upaya agar produk kita bisa laris.

Saat masih menerapkan konsep marketing mix, pemasaran itu fokus bagaimana kita mengatur produk, harga, tempat, dan promosi agar produk kita bisa laris.

Kemudian masuk ke model berikutnya yang dimulai dengan segmentasi, kemudian targeting, dan positioning, agar produk kita berada pada posisi paling menguntungkan.

Lanjutkan dengan taktik dengan menonjolkan perbedaan, menerapkan marketing mix, dan penjualan. Inti dari taktik adalah bagaimana dijangkau atau menjangkau pasar seefektif mungkin.

Dan memperkuat value di mata konsumen melalui brand, service, dan proses. Ini adalah upaya bagaimana cara kita mengkomunikasikan dan memberikan value (manfaat, nilai) kepada pasar.

Di new wave marketing, pemasaran lebih horizontal. Berbasis komunitas, komunikasi dua arah, memanfaatkan kekuatan konten digital, lebih berkarakter, lebih peduli, dan memanfaatkan kolaborasi untuk memberikan value kepada pasar.

Tidak menutup kemungkinan, kedepan akan ada perubahan lagi model pemasaran. Namun intinya akan sama, untuk meningkatkan penjualan. Yang mungkin tetap fokus pada 3 hal ini:

  • Strategi: bagaimana cara menjadikan produk yang paling cocok untuk target pasar.
  • Taktik: bagaimana caranya agar dijangkau dan menjangkau pasar secara efektif.
  • Value: bagaimana cara mengkomunikasikan dan memberikan value kepada pasar.

Jadi sudah terjawab, apa itu pemasaran.


Gratis eBook, Video, dan PDF Khusus untuk member Sukses Bisnis Online Club.

Selengkapnya Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *